Keracunan Membaca Buku Elektronik (E-book)

Konten [Tampil]

Tidak bisa dipungkiri akan banyak orang yang setuju dengan pernyataan "membaca buku cetak/fisik lebih menghadirkan feel dibandingkan membaca buku secara digital atau buku elektronik". Aku juga mungkin salah satu yang sangat setuju dengan pernyataan tersebut, tetapi sejak beberapa tahun kebelakang aku mulai keracunan membaca buku dalam bentukan digital atau dikenal dengan e-book. Proses pembisaan ku dengan buku digital dalam kurun waktu setahun terakhir menjadi lebih intensif ketika sedang proses pengerjaan skrispsi yang selalu berhadapan dengan jurnal-jurnal dan buku yang 90% dalam bentuk digital.


Keracunan Membaca Buku Elektronik (E-book)

Jika diberi pilihan antara membaca buku fisik atau buku digital maka jawabanku saat ini adalah lebih cendrung untuk memilih membaca buku secara digital. Pilihanku ini dilatarbelakangi oleh banyak faktor diantaranya:
  1. Membaca E-book Lebih Fleksibel
    Dengan e-book kita bisa membaca buku dimana pun dan kapan pun, karena e-book dapat dibaca melalui handphone yang keberadaannya saat ini sangat lengket dengan kita.

  2. E-book Mudah Dibawa
    Kita tidak perlu selalu menenteng buku dan harus menambah ruang ekstra ketika akan berpergiaan atau liburan karena banyak wishlist buku yang ingin dibaca.

  3. Anti Rusak
    E-book tidak memiliki bentuk fisik, kita tidak perlu takut lagi jika buku tersebut akan tertekuk, kotor, ataupun sobek , kecuali jika gawaimu terserang virus (itu beda lagi cerita hehe).

  4. Mudah Ditandai
    Rata-rata aplikasi penyedia buku online sudah memiliki fitur bookmark untuk memudahkan pembaca dalam menandai batas bacaannya. Selain itu bahkan pada beberapa aplikasi menyediakan fitur bagi pembaca untuk mendai bagian yang dianggap penting atau berkesan dengan memberinya tanda seperti di stabilo.

  5. Ramah Lingkungan
    Dengan membaca buku digital mungkin kita telah membantu mengehemat beberapa pohon yang tidak jadi ditebang.

  6. Lebih Murah
    Mungkin ini adalah alasan utama yang paling terlihat kenapa aku keracunan membaca buku secara digital. 

  7. Banyak Pilihan
    Saat ini ada banyak penyedia layanan e-book reader mulai dari yang berbayar hingga yang berbasis perpustakaan online yang menyiadakan buku untuk dipinjam secara gratis. 
                                                    Aplikasi E-book di HP

Saat ini ada tiga aplikasi yang sering aku gunakan untuk membaca buku. Pertama yaitu aplikasi iPusnas, melalui aplikasi ini kita dapat meminjam buku secara gratis setalah mendaftarkan diri menjadi anggota dan mendapatkan nomer anggota. Aplikasi Kedua adalah melaui Play Buku, pada aplikasi ini kita bisa membeli E-book berbagai genre secar resmi dengan harga yang lebih murah dibandingkan membeli buku versi cetaknya.Ketiga adalah aplikasi Gramedia  Digital, di aplikasi ini kita bisa membeli atau berlangganan untuk mendapatkan e-book. Paket berlangganan yang disedikan oleh Gramedia Digital ada berbagai macam mulai dari berlanganan salah satu genre bukunya saja hingga full premium packge . Satu akun gramedia digital bisa dipakai untuk 5 device, jadi bisa untuk satu keluarga atau patungan bersama tema (tetap mau hemat ya^^).


Sekali lagi alasan-alasan diatas adalah pendapat pribadi, apapun pilihannya yang penting tetap baca buku :D. 






Related Posts

21 komentar

  1. Bener banget... aku juga dulu penganut buku fisik dan selalu males kalo baca ebook karena capek di mata dan kecil banget liat di layar HP. Tapi, makin kesini makin sulit untuk numpuk buku di kamar dan bawa kemana2 jadi berat. Akhirnya nyoba juga ebook di ipusnas sama gramedia digital. Belom kebiasa sih tapi jadi lebih rajin apalagi Gramedia digital yang langganan... sayang kalo ga dibaca hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha iya sama, jadi lebih agak rajin karena udah langganna, ada sayang-sayang gimana gitu kalau gak dibaca ^^

      Hapus
  2. aku masih tetep milih buku fisiknya sih, biar mata nggak sakit hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya memang lemahnya gitu mata suka lelah, mungkin bisa diakali menggunakan kacamata radiasi atau menambahkan filter anti radiasi di gawai kita.

      ^^ semangat membaca

      Hapus
  3. Sebenernya baca ebook emang banyak keuntungannya. Yang paling saya suka karena nggak repot bawanya dan jadi ramah lingkungan. Saya dulu juga suka banget baca buku ebook tapi karena mata makin minus, saya merasa lebih nyaman baca buku fisik aja. Beda cerita kalau di wattpad. Saya kalau kadung baca cerita di wattpad bisa lupa waktu dan jam tidur😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau kenyaman dan feeling memang buku fisik gak akan tergantikan😁

      Hapus
  4. Candu yang positif hehe. Mantaplah mbak. Pada dasarnya teknologi dibuat memang dibuat untuk memudahkan pekerjaan manusia. Tp entah kenapa lbh suka baca buku asli wkwk. Karena mataku udh minus 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe gitu deh salah satu yang banyak dikeluhkan, mata lelah dan minus. Yang penting bisa mengatur waktu dengan bijak 😁

      Hapus
  5. Aku awalnya kecanduan buku digital loh mbak wkwk. Bahkan sehari bisa habis 3-4 novel. Mungkin karena dari dulu sulit banget buat akses buku fisik karena mahal dsb. Aku memuaskan keinginan membaca dengan mendownload puluhan ebook ilegal *mohon jangan ditiru. Jadi sudah terbiasa sebenarnya dengan tren buku digital.

    Tapi kemudian mengurangi baca ebook dan beralih ke fisik, selain karena insyaf berburu pdf ilegal, juga karena mencoba mengurangi ketergantungan dengan handphone. Mata yang minusnya makin banyak juga jadi alasan hehe. Bahkan kadang jurnal juga aku print biar enak dibaca.

    Tapi ga serta merta ninggalin buku digital juga, apalagi di masa pandemi yang mau butuh banget bacaan. Ipusnas adalah teman setia wkwk. Oke. Pada intinya aku penikmat keduanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Orang udah lewat mb baru mau mulai, ketinggalan banget ya 😁.

      Iya gak boleh donload yg ilegal, ayo kita jadi pembaca yang bijak^^ yang gratis tapi halal juga banyak.

      Hapus
  6. Nah itu, buku digital rawan dari hal yg tidak dibenarkan a.k.a. ilegal. Semoga kita bisa menghindari barang yg ilegal sedikit demi sedikit..

    BalasHapus
  7. Ah saya pengguna Ipusnas juga. Tapi kalau aplikasi rentan error apalagi hp saya jaman android jadul :( ditambah kalau di Ipusnas suka ngantri lama keburu lupa :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sama Mb saya sering antri buku, tapi gak dapat-dapat karena jumlah copynya cuma sedikit :(

      Hapus
  8. Pertama kali mulai suka baca ebook karena Ipusnas. Di sana ada buku yang cetakan fisiknya susah didapat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya memang unggulnya disitu, banyak pilihan bahkan yang versi cetaknya udah susah didapat.

      Hapus
  9. Tapi kalo baca ebook kurang greget

    BalasHapus
  10. Akhir akhir ini Rena juga sedang hobi pinjem buku digital.Walau kadang agak greget lama mengantri wkwk
    Eh sebenarnya baca buku digital itu bikin mata saya tambah akut nih minusnya. Layar hape saya yang kecil, tulisan padq bukunya akan terlihat sangat kecil juga. Bacanya pas lagi rebahan pulak. Ini salah satu bahan "teguran" ketika orang rumah melihat saya fokus pada tulisan mungil itu wkwk

    BalasHapus
  11. Ya resiko gratis rein 😁. di laptop juga bisa supaya besar.

    BalasHapus
  12. Saya termasuk pembaca keduanya mbak. Tapi, lebih menarik baca langsung sih. Dan juga bukunya bisa dijadikan koleksi, siapa tau berguna buat anak cucu wkwk #dwiki

    BalasHapus
  13. Memang kenikmatan membaca buku fisik itu nggak terkalahkan kak 😂

    Tapi aku juga bukan yang anti e-book, kadang juga masih baca e-book karena lebih murah dan lebih lengkap (kadang yang fisiknya udah nggak dijual, tapi ada bentuk ebook-nya).

    Dan 3 aplikasi di atas juga aplikasi yang aku pakai untuk baca e-book! Hihihi. Baru hari ini cobain beli premium package untuk fiksinya, ternyata aplikasi Gramedia Digital ini nyaman juga digunakan, dikira nggak enak karena reviewnya kurang bagus 😂

    BalasHapus
  14. Salah satu alasan kenapa suka baca e-book, ya gratis. Simpel itu aja deh alasan yang mendominasi wkwk

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih telah membaca, bagaimana menurut mu ? Berkomentar tidak disarankan dengan anonim ya, biar bisa silahturahmi 🤭

Subscribe Our Newsletter