Konten [Tampil]
Kepada yang terhormat, duhai yang menamai diri sebagai sang pemimpi
Ku harap semilir angin ini dapat membawa kau kembali ke tempat dimana mimpi-mimpimu dulu kau tumpuk rapi.
Lihatlah kini, mereka begitu mengenaskan sejak kau menghilang entah kemana.
Tiada tersentuh hingga nyaris usang termakan waktu,
tertutup oleh tumpukan keraguan,
dinding-dindingnya telah rapuh termakan keputusasaan,
atapnya bocor sana-ini, penyanggahnya nyaris patah.
Tapi aku tau pasti, mereka masih disitu bertahan dengan harapan yang nyaris pudar
Terkutuklah !
Bagaimana mungkin kau begitu lupa ?
Dimana tekad bulat yang dulu kau gaumkan ?
Kemana dada ponggah yang dulu kau busungkan ?
Dimana hati kau tinggikan ketika itu ?,
Masih lekat di ingatan bagaimana mulut congkakmu berkata besar
"Aku akan menaklukan dunia, lihatlah mimpi-mimpi ini akan kuubah menjadi nyata"
Bahwa kau akan menghiasi setiap penjuru ruang itu dengan harum nama mu
Kembalilah !
Bangun, pertanggung jawabkan mimpi-mimpi yang kau bangun
Mulailah dengan menyapu debu yang telah bertumpuk itu
Hiasilah dinding-dindingnya dengan warna baru
Gantilah tiang penyanggahnya dengan yang lebih kuat
Puisi ini kukirimkan bersama dengan segepok asa baru
Semoga sampai kepadamu agar segera kembali
Bangkit duhai yang menamai diri "Sang Pemimpi"
bagus kak jadi semangat lagi mengjear mimpi. Semangat juga untuk sang pemimpi di luar sana.
BalasHapusTerimakasih kak, ayo semangat 😊
HapusReminder banget, berani memulai berani mengakhiri. Thanks mbakk rani
BalasHapusSama sama, semangatt
HapusReminder banget untuk mimpi mimpi yang masih diatas awan dan belum diusahakan
BalasHapusSemangat untuk kita semua
HapusMba Rani seriusan aku nangis baca ini. Pas banget sekarang lagi demot dan males. Makasih banget. Puisinya indah sekali.
BalasHapusSama-sama, semangatt untuk kita
HapusWaah keren Aisyah. Bisa nangis karena baca. Aku tidak pernah sekalipun, hahaa
HapusHmm Mbak.... So deep (lagi-lagi tulisan Mbak bikin jleb sendiri). Menjadi pengingat untuk semua. Tapi kadang heran aja, kenapa kita yang udah gede gini kalah sama anak SD dalam segi bermimpi. Terlalu banyak ketakutan ketika udah gede... Menakutkan sesuatu yang mungkin saja tidak akan pernah terjadi ~
BalasHapusSegepok asa, keren kalimatnya🤗
BalasHapusJadi inget kutipannya bang andrea hirata, "Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu itu."
puisi yang mungkin akan mengena ke saya yang dulu masih sma tapi sekarang saya tidak lagi perduli. maaf puisinya tetap bagus kok
BalasHapusMenjadi pemimpi itu kalo bagiku adalah keharusan. Pemimpi itu hanya butuh huruf N untuk menjadikan pemimpin. Wkwk #dwiki
BalasHapusSemoga si dia mendengar dan mencoba mengerti :)
BalasHapus