(Puisi) Kepada Yang Menamai Diri Sang Pemimpi

Konten [Tampil]


Kepada yang terhormat, duhai yang menamai diri sebagai sang pemimpi
Ku harap semilir angin ini dapat membawa kau kembali ke tempat dimana mimpi-mimpimu dulu kau tumpuk rapi.
Lihatlah kini, mereka begitu mengenaskan sejak kau menghilang entah kemana.
Tiada tersentuh hingga nyaris usang termakan waktu,
tertutup oleh tumpukan keraguan,
dinding-dindingnya telah rapuh termakan keputusasaan, 
atapnya bocor sana-ini, penyanggahnya nyaris patah.
Tapi aku tau pasti, mereka masih disitu bertahan dengan harapan yang nyaris pudar

Terkutuklah !
Bagaimana mungkin kau begitu lupa ?

Dimana tekad bulat yang dulu kau gaumkan ?
Kemana dada ponggah yang dulu kau busungkan ?
Dimana hati kau tinggikan ketika itu ?,
Masih lekat di ingatan bagaimana mulut congkakmu berkata besar 
"Aku akan menaklukan dunia, lihatlah mimpi-mimpi ini akan kuubah menjadi nyata"
Bahwa kau akan menghiasi setiap penjuru ruang itu dengan harum nama mu

Kembalilah !
Bangun, pertanggung jawabkan mimpi-mimpi yang kau bangun
Mulailah dengan menyapu debu yang telah bertumpuk itu
Hiasilah dinding-dindingnya dengan warna baru 
Gantilah tiang penyanggahnya dengan yang lebih kuat

Puisi ini kukirimkan bersama dengan segepok asa baru
Semoga sampai kepadamu agar segera kembali
Bangkit duhai yang menamai diri "Sang Pemimpi"




Related Posts

14 komentar

  1. bagus kak jadi semangat lagi mengjear mimpi. Semangat juga untuk sang pemimpi di luar sana.

    BalasHapus
  2. Reminder banget, berani memulai berani mengakhiri. Thanks mbakk rani

    BalasHapus
  3. Reminder banget untuk mimpi mimpi yang masih diatas awan dan belum diusahakan

    BalasHapus
  4. Mba Rani seriusan aku nangis baca ini. Pas banget sekarang lagi demot dan males. Makasih banget. Puisinya indah sekali.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, semangatt untuk kita

      Hapus
    2. Waah keren Aisyah. Bisa nangis karena baca. Aku tidak pernah sekalipun, hahaa

      Hapus
  5. Hmm Mbak.... So deep (lagi-lagi tulisan Mbak bikin jleb sendiri). Menjadi pengingat untuk semua. Tapi kadang heran aja, kenapa kita yang udah gede gini kalah sama anak SD dalam segi bermimpi. Terlalu banyak ketakutan ketika udah gede... Menakutkan sesuatu yang mungkin saja tidak akan pernah terjadi ~

    BalasHapus
  6. Segepok asa, keren kalimatnya🤗

    Jadi inget kutipannya bang andrea hirata, "Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu itu."

    BalasHapus
  7. puisi yang mungkin akan mengena ke saya yang dulu masih sma tapi sekarang saya tidak lagi perduli. maaf puisinya tetap bagus kok

    BalasHapus
  8. Menjadi pemimpi itu kalo bagiku adalah keharusan. Pemimpi itu hanya butuh huruf N untuk menjadikan pemimpin. Wkwk #dwiki

    BalasHapus
  9. Semoga si dia mendengar dan mencoba mengerti :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih telah membaca, bagaimana menurut mu ? Berkomentar tidak disarankan dengan anonim ya, biar bisa silahturahmi 🤭

Subscribe Our Newsletter