Menampilkan postingan dengan label Puisi

Review Buku Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau Karya M. Aan Masyur

Buku yang berjudul Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau ini merupakan karya M. Aan Mansyur yang terbit pada penghujung tahun 2020 lalu.Mungkin bagi sebagian orang yang akrab dengan puisi nama beliau ti…

Puisi Terbujuk Rayu

Puisi Terbujuk Rayu Wahai Tuan , Entah ini hari keberapa sejak terakhir kali kau sambangi cerita kami, berijab tentang perjalanan dengan akhir yang bahagia. Waktu itu ku ingat senyum mu penuh rayu me…

Puisi: Limbung

Setelah beberapa lama tidak menulis dengan label puisi, akhirnya ada satu yang bisa ku bagi. Sejujurnya puisi ini sudah lama ada dan pernah diikut sertakan dalam sebuah lomba, tapi bisa dibaca sendir…

Puisi: Secarik Mimpi Ibu

Kutuliskan puisi tentang secarik mimpi Ibu, Tak perlu tinta emas untuk menggambarkanya Karena mimpinya sederhana Sesederhana bahasa yang diucapkan angin akan datangnya hujan Bukan tentang dirinya Ta…

Belajar Pernikahan Dari Puisi Tragedi Winka dan Sihka (Personal Point Of View)

Topik tentang pernikahan selau dapat menyedot animo banyak orang. Angan-angan tentang kehidupan yang selalu bahagia pasca menikah merupakan hal yang lumrah ditemui pada banyak anak muda era ini. Pa…

(Puisi) Duhai Impian

Duhai kau, Nan berkilau diujung sana Yang ditahtai impian Umpama untuk meraihmu atas ikhtiarku  maka aku tak mampu berjalan barang setapak, Andai kata melihat doaku pun Terlalu bokoh untuk sampai Nam…

(Puisi) Hujan dan Aku

/Dulu/ Kau tau,  Sedari kau beranjak dari pandanganku Ada sebuah rahasia antara hujan dan aku, konsensus. Ia berijab untuk menghapus semua jejakmu, Senantiasa datang ketika aku mulai terbawa kembali …

(Puisi) Kepada Yang Menamai Diri Sang Pemimpi

Kepada yang terhormat, duhai yang menamai diri sebagai sang pemimp i Ku harap semilir angin ini dapat membawa kau kembali ke tempat dimana mimpi-mimpimu dulu kau tumpuk rapi. Lihatlah kini, mereka be…

Tampias di Rumah Kita

Bulan lalu ketika angin dari timur menghembuskan kabar akan datangnya hujan. Kita acuh dengan membusungkan dada sembari berseloroh “Rumah ini kokoh!,  kita bahkan sering bersendagurau dengan bada…

Puisi Berhitung

Satu , ditandai sebagai awal. Kala dimana mulai memberanikan diri untuk pergi. Meski dengan langkah tertatih nan gontai. Bertahan dengan serangan bujuk rayu yang menyusup keteguhan hati yang nyatanya…

Hujan yang Membangkitkan

Mengumpulkan serpihan mimpi yang kemarin terlanjur berserakan oleh asa yang terlampau kerdil. Berharap hujan esok malam membawanya bangkit dari kemarau panjang.

Puisi: Kita

Ketemukan satu titik lagi dimana ternyata ( kita ) sama . Kita sama-sama pandai,  Pandai menilai, Menilai orang lain. Kita sama, Sama sama sibuk, Sibuk berceloteh tentang orang lain. Hingga... Kita …

Puisi: Melihat Hujan Pergi

Langit, Sore ini ada yang lain dari kisahnya. Ia tak lagi bercerita tentang sesalnya, melepas rinai yang telah sepenuh hati ia selimuti dengan awan putih, hingga rela menjadi hitam pekat. Temeram cah…

Kata

Berpetualang dengannya selalu menyenangkan. Membebaskan setiap celoteh dan membiarkanya liar menemui siapapun yang menghendakinya atau bahkan yang tidak menghendakinya. Perjalanannya mung…

Puisi: Episode

S etiap hari adalah kesempatan yang sama untuk mengembangkan kisah baru dalam cerita panjang kehidupan. Mahluk yang bernama manusia boleh jadi adalah sang pelakon yang mempunyai hak akan imporovisasi…

MATI MATI

Kalbu membuncah bak leburnya dedaunan diterpa puting beliung Gejolak rindu terus menyala Sedang sang logika menabuh gendrang perang siap menantang Kemana harus kumuarakan rindu Haruskah k…

Pecah

Tahan banting, Kalau benda artinya ketika terbanting ia tidak pecah atau rusak. Tapi kalau itu dirimu, tahan banting bukan berarti kau tidak menjadi pecah ketika terbanting, Ketika kau terbanti…

Sembuh

Bagaimana cara mengembalikan rintik yang terlanjur luruh ke bumi? Hari ini kau basah kuyup Merutuki langit karena hujan turun tak bilang-bilang Bagaimana cara mengembalikan air hujan yang terlan…
Subscribe Our Newsletter