Belajar Pernikahan Dari Puisi Tragedi Winka dan Sihka (Personal Point Of View)

Topik tentang pernikahan selau dapat menyedot animo banyak orang. Angan-angan tentang kehidupan yang selalu bahagia pasca menikah merupakan hal yang lumrah ditemui pada banyak anak muda era ini. Pa…

Review Buku KALA: Kita adalah Sepasang Luka yang Saling Melupa

Kali ini aku akan review buku yang berjudul KALA: Kita adalah Sepasang Luka yang Saling Melupa. Buku ini kubeli dari Play Buku dengan diskon dari voucher Rp.50.0000 (waktu itu harganya Rp. 56.000, ja…

Rinaresep.com Solusi Resep Makanan Setiap Hari

Makan adalah kebutuhan utama bagi manusia. Untuk memenuhi kebutuhan terhadap makanan, saat ini sudah tersedia begitu cara mulai dari membeli melalui berbagai aplikasi online, makan direstoran-restora…

(Puisi) Duhai Impian

Duhai kau, Nan berkilau diujung sana Yang ditahtai impian Umpama untuk meraihmu atas ikhtiarku  maka aku tak mampu berjalan barang setapak, Andai kata melihat doaku pun Terlalu bokoh untuk sampai Nam…

(Puisi) Hujan dan Aku

/Dulu/ Kau tau,  Sedari kau beranjak dari pandanganku Ada sebuah rahasia antara hujan dan aku, konsensus. Ia berijab untuk menghapus semua jejakmu, Senantiasa datang ketika aku mulai terbawa kembali …

Pelatihan Barista dan Usaha Warung Kopi by Bencoolen Coffe

Persaingan dunia kerja dan bisnis yang semakin tinggi menuntut para pencari kerja atau pemilik usaha untuk memiliki serta meningkatkan keterampilan kerjanya. Keterampilan kerja yang rendah saat ini j…

Review Buku Karya Najwa Zebian: Mind Platter (Bejana Pikiran)

Gambar Sampul Depan Buku Mind PaltterTambahkan teks Buku Mind Paltter adalah koleksi buku pertama yang ditulis oleh Najwa Zebian. Ia adalah seorang penulis, pembicara dan pendidik yang berkebangsaan…

(Puisi) Kepada Yang Menamai Diri Sang Pemimpi

Kepada yang terhormat, duhai yang menamai diri sebagai sang pemimp i Ku harap semilir angin ini dapat membawa kau kembali ke tempat dimana mimpi-mimpimu dulu kau tumpuk rapi. Lihatlah kini, mereka be…

Tampias di Rumah Kita

Bulan lalu ketika angin dari timur menghembuskan kabar akan datangnya hujan. Kita acuh dengan membusungkan dada sembari berseloroh “Rumah ini kokoh!,  kita bahkan sering bersendagurau dengan bada…

Puisi Berhitung

Satu , ditandai sebagai awal. Kala dimana mulai memberanikan diri untuk pergi. Meski dengan langkah tertatih nan gontai. Bertahan dengan serangan bujuk rayu yang menyusup keteguhan hati yang nyatanya…
Subscribe Our Newsletter